Manajemen
Proyek
Konsep & Implementasi
Kali ini membahas tentang buku yang
berjudul “Manajemen Proyek : Konsep dan Implementasi”. Khusus postingan ini
membahas tentang Bab 2 sampai Bab 4 yaitu : ‘Siklus Hidup Proyek’, ‘Organisasi
Proyek’, dan ‘Tim Proyek’. Buku ini ditulis pada tahun 2009 oleh Bapak Budi
Santosa.
Manajemen Proyek sendiri adalah sebuah
disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan
(menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek
(sumber dari Wikipedia), sedangkan Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat
sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya,
biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber
pendanaan, untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik dan pada
umumnya untuk menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai
nilai tambah. (Sumber Wikipedia)
1.
Siklus
Hidup Proyek
Dalam
pembahasan ini, sebuah proyek memilik Siklus hidup dalam pengembangannya. Sama
halnya dengan produk, proyek diawali dengan :
·
Riset
dan pengembangan
Pada hal
ini produk diriset dan dilihat apakah sesuai dengan keinginan pasar, memiliki
model/cover yang menarik
·
Pengenalan
ke pasar
Setelah
membuat produk yg sesuai dengan keinginan pasar, tinggal menyebar produk
tersebut lalu dilihat bagaimana tanggapan-tanggapan denga produk yg dipasarkan.
·
Tumbuh
Ditahap
inilah, produk yg telah dipasarkan mulai banyak pembelian terhadap konsumennya
·
Matang
Pada
tahap ini, dimana produk tersebut telah mencapai batasnya, dan tinggal
bagaimana membuat penjualan produk tersebut stabil.
·
Penurunan
Tahap
ini, dimana yang tadinya produk tersebut banyak dibeli dan stabil pemasarannya
(Matang). Sekarang mulai mengalami penurunan.
·
Mati
Dimana suatu
produk mulai terasa sudah tidak dibeli/digunakan oleh konsumen dan benar-benar
sudah tidak laku dipasaran. Tapi, sesudah tahap ini akan diadakan riset dan
pengembangan kembali oleh produsen.
Secara Grafis, siklus hidup proyek tadi
dibagi menjadi 4 tahap :
a) Tahap
Konsepsi
Pada
tahap ini, dibagi menjadi 2 bagian yaitu mencakup Insiasi Proyek dimana Insiasi
merupakan titik dimana Ide mulai mucul dan mulai melakukan Riset dan
pegembangan.
Lalu ada
Kelayakan Proyek dengan meninvestigasi proyek tersebut sudah layak/belum.
Ada juga
Permintaan Proposal yang meliputi surat pengantar, ringkasan eksekutif, bagian
teknis, adanya manfaat/keuntungannya, memiliki jadwal, bagian keuangan, bagian
legal, kualifikasi manajemen. Serta memiliki syarat meliputi : Aspek hukum,
bidang pekerjaan dan aspek finansial
b) Tahap
Perencanaan
Pada tahap
ini memiliki 2 kegiatan yaitu Penyiapan rencana proyek secara detai dan penentuan
spesifikasi proyeknya.
c) Tahap
Eksekusi
Pada tahap
ini, user tidak bisa ikut capur karena tinggal mengambil keputusan. Dan
pengambilan keputusan tersebut diambil oleh pelaksana proyeknya. Serta memiliki
tahap eksekusi seperti : membuat Desain, pengadaan fasilitas, memulai produksi
bahan untuk proyek serta pelaksana proyek mengawasi dan member semangat kepada
pekerjanya, dan tahap implementasi dimana proyek tersebut telah selesai dan
user dapat menggunakan proyek tersebut dengan dibimbing oleh pelaksana proyek.
d) Tahap
Operasi
Dimana tahap
ini user sudah bisa memakai proyek tersebut dan dianggap proyek tersebut telah
selesai.
2.
Organisasi
Proyek
Pada
bab ini, sebuah organisasi memiliki keahlian tertentu. selama memiliki struktur
organisisasi, perusahaan yg berkembang maka struktur organisisasinya harus
dirumah mengikuti lingkungan dan keadaan. Umumnya memiliki 5 dasar penyusunan
struktur organisisasinya, yaitu :
·
Berdasarkan
Produk, yaitu dengan membentuk divisi-divisi berdasar produk yg dibuat
·
Berdasarkan lokasi,
membagi perusahaannya setiap wilayah regional.
·
Berdasarkan Proses,
sama dengan berdasar produk yaitu dengan mebuat divisi/departemen-departemen
yang sesuai dengan proyeknya.
·
Berdasarkan
pelanggan, yaitu dengan membuat produk untuk anak-anak dan orang dewasa.
·
Berdasarkan
Fungsi, yaitu dengan membagi-bagi organisasi sesuai dengan fungsinya
a)
Proyek
sebagai bagian dari organisasi fungsional
Pada
pembahasan ini, Organisasi Fungsional kerjanya dibagi berdasarkan
Fungsi-fungsinya, dan memiliki fungsi pemasaran, personalia, produksi dan
keuangan.
Berikut
adalah kentungannya :
·
Adanya
fleksibilitas yang tinggi pada memperkerjakan Staff dan karyawan.
·
Manusia-manusia
yang memiliki keahlian tertentu dapat ditugaskan diproyek mana saja.
·
Manusia-manusia
yang memiliki keahliah berbeda tersebut dapat dikelompokkan untuk memecahkan
masalah teknis yang ada.
·
Divisi
fungsi onal yang bersangkutan bisa jadi basis bagi kelangsungan teknologi bila
para personel keluar dari proyek atau organisasi induk.
·
Divisi
fungsional mempunyai jalur-jalur karir kedepan yang baik bagi mereka yang
mempunyai keahlian tertentu.
Berikut adalah kekurangannya :
·
Dalam
proyek yang diorganisasi secara fungsional ini tidak ada individu yang diberi
tanggung jawab penuh untuk mengurus proyek.
·
Klien
tidak menjadi perhatian utama dari aktivitas yang dilakukan orang-orang yang
terlibat proyek.
·
Divisi
fungsional cenderung berorientasi pada aktivitas- aktivitas khusus yang sesuai
dengan fungsinya.
·
Motivasi
orang yang ditugaskan ke proyek cenderung lemah. Proyek bukan merupakan minat
utama dan bukan mainstream bagi anggota.
·
Penyusunan
organisasi seperti ini tidak memberi kan pendekatan yang holistik terhadap
proyek. Proyek yang komplek secara teknis tidak dapat dikerjakan secara baik
tanpa totalitas.
b)
Organisasi
Proyek Murni
Organisasi
ini terisah dari Induknya, dan meakukan pengembangan di luar dari
sub-kontraktor dan supplier serta tidak bisa dikendalikan dalam suatu organisasi
Induk. Dan juga memiliki kelebihan dan kekurangan.
c)
Organisasi
Matriks
Organisasi
ini menggabungkan dari kelebihan organisasi fungsional dan organisasi proyek
murni, untuk menghidari kelemahan-kelemahan yang ada maka dikembangkanlah dan
muncul Organisasi Matriks. Organisasi Matrik ini melekat dengan induknya.
d)
Memilih
Bentuk Organisasi
Memilih
bentuk organisasi memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut :
·
Frekuensi
adanya proyek baru.
·
Berapa lama
proyek berlangsung.
·
Ukuran proyek.
·
Kompleksitas hubungan.
3.
Tim
Proyek
Pengertian
Tim proyek sendiri adalah semua anggota-anggota yang tergabung dalam organisasi
dalam suatu Proyek. Memiliki 2 personil fungsional dan Personil inti.
a)
Manajer
proyek
Peran
manajer proyek sangat pengting, karena jika tidak ada MP ini Proyek yang
dilaksanakan tidak akan berjalan/berlangsung serta MPlah yang bertanggung jawab
dalam Proyek tersebut.
b)
Kompetensi
dan Orientasi Manajer Proyek
Penting
sekali bagi Manajer proyek yang memiliki kompetensi dibidangnya serta
berorientasi dalam bidangnya. MP memiliki kemampuan teknis harus komplek untuk
mengembangkan produk dalam proyeknya.
c)
Anggota
Tim Proyek
Anggota
Tim proyeknya terdiri dari :
·
Administrasi
Kontrak
·
Kontrol Proyek
·
Akuntan Proyek
·
Customer
Liason
·
Kordinator
Produksi
·
Manajer
Lapangan
· Quality Assurance Supervisor
Sumber : E-Book Manajemen Proyek : Konsep dan
Terima kasih yaaa sudah mampir dan baca-baca di blog saya. Semoga bermanfaat dan
jangan lupa klik Follow blog ini atau Share ke link yang sudah tersedia serta klik G+
nya.
Terima Kasih sekali lagi ^_^
· Quality Assurance Supervisor
Sumber : E-Book Manajemen Proyek : Konsep dan
Terima kasih yaaa sudah mampir dan baca-baca di blog saya. Semoga bermanfaat dan
jangan lupa klik Follow blog ini atau Share ke link yang sudah tersedia serta klik G+
nya.
Terima Kasih sekali lagi ^_^