Sabtu, 05 November 2016

Review Buku "Manajemen Proyek : Konsep & Implemetasi

Manajemen Proyek
Konsep & Implementasi

Kali ini membahas tentang buku yang berjudul “Manajemen Proyek : Konsep dan Implementasi”. Khusus postingan ini membahas tentang Bab 2 sampai Bab 4 yaitu : ‘Siklus Hidup Proyek’, ‘Organisasi Proyek’, dan ‘Tim Proyek’. Buku ini ditulis pada tahun 2009 oleh Bapak Budi Santosa.
Manajemen Proyek sendiri adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan, pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat mencapai tujuan-tujuan proyek (sumber dari Wikipedia), sedangkan Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan waktu selesainya, biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber pendanaan, untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik dan pada umumnya untuk menghasilkan sebuah perubahan yang bermanfaat atau yang mempunyai nilai tambah. (Sumber Wikipedia)
1.     Siklus Hidup Proyek
Dalam pembahasan ini, sebuah proyek memilik Siklus hidup dalam pengembangannya. Sama halnya dengan produk, proyek diawali dengan :
·         Riset dan pengembangan
Pada hal ini produk diriset dan dilihat apakah sesuai dengan keinginan pasar, memiliki model/cover yang menarik
·         Pengenalan ke pasar
Setelah membuat produk yg sesuai dengan keinginan pasar, tinggal menyebar produk tersebut lalu dilihat bagaimana tanggapan-tanggapan denga produk yg dipasarkan.
·         Tumbuh
Ditahap inilah, produk yg telah dipasarkan mulai banyak pembelian terhadap konsumennya
·         Matang
Pada tahap ini, dimana produk tersebut telah mencapai batasnya, dan tinggal bagaimana membuat penjualan produk tersebut stabil.
·         Penurunan
Tahap ini, dimana yang tadinya produk tersebut banyak dibeli dan stabil pemasarannya (Matang). Sekarang mulai mengalami penurunan.
·         Mati
Dimana suatu produk mulai terasa sudah tidak dibeli/digunakan oleh konsumen dan benar-benar sudah tidak laku dipasaran. Tapi, sesudah tahap ini akan diadakan riset dan pengembangan kembali oleh produsen.
Secara Grafis, siklus hidup proyek tadi dibagi menjadi 4 tahap :
a)      Tahap Konsepsi
Pada tahap ini, dibagi menjadi 2 bagian yaitu mencakup Insiasi Proyek dimana Insiasi merupakan titik dimana Ide mulai mucul dan mulai melakukan Riset dan pegembangan.
Lalu ada Kelayakan Proyek dengan meninvestigasi proyek tersebut sudah layak/belum.
Ada juga Permintaan Proposal yang meliputi surat pengantar, ringkasan eksekutif, bagian teknis, adanya manfaat/keuntungannya, memiliki jadwal, bagian keuangan, bagian legal, kualifikasi manajemen. Serta memiliki syarat meliputi : Aspek hukum, bidang pekerjaan dan aspek finansial

b)      Tahap Perencanaan
Pada tahap ini memiliki 2 kegiatan yaitu Penyiapan rencana proyek secara detai dan penentuan spesifikasi proyeknya.

c)      Tahap Eksekusi
Pada tahap ini, user tidak bisa ikut capur karena tinggal mengambil keputusan. Dan pengambilan keputusan tersebut diambil oleh pelaksana proyeknya. Serta memiliki tahap eksekusi seperti : membuat Desain, pengadaan fasilitas, memulai produksi bahan untuk proyek serta pelaksana proyek mengawasi dan member semangat kepada pekerjanya, dan tahap implementasi dimana proyek tersebut telah selesai dan user dapat menggunakan proyek tersebut dengan dibimbing oleh pelaksana proyek.

d)     Tahap Operasi
Dimana tahap ini user sudah bisa memakai proyek tersebut dan dianggap proyek tersebut telah selesai.


2.     Organisasi Proyek
Pada bab ini, sebuah organisasi memiliki keahlian tertentu. selama memiliki struktur organisisasi, perusahaan yg berkembang maka struktur organisisasinya harus dirumah mengikuti lingkungan dan keadaan. Umumnya memiliki 5 dasar penyusunan struktur organisisasinya, yaitu :
·         Berdasarkan Produk, yaitu dengan membentuk divisi-divisi berdasar produk yg dibuat
·         Berdasarkan lokasi, membagi perusahaannya setiap wilayah regional.
·         Berdasarkan Proses, sama dengan berdasar produk yaitu dengan mebuat divisi/departemen-departemen yang sesuai dengan proyeknya.
·         Berdasarkan pelanggan, yaitu dengan membuat produk untuk anak-anak dan orang dewasa.
·         Berdasarkan Fungsi, yaitu dengan membagi-bagi organisasi sesuai dengan fungsinya

a)           Proyek sebagai bagian dari organisasi fungsional
Pada pembahasan ini, Organisasi Fungsional kerjanya dibagi berdasarkan Fungsi-fungsinya, dan memiliki fungsi pemasaran, personalia, produksi dan keuangan.
Berikut adalah kentungannya :
·         Adanya fleksibilitas yang tinggi pada memperkerjakan Staff dan karyawan.
·         Manusia-manusia yang memiliki keahlian tertentu dapat ditugaskan diproyek mana saja.
·         Manusia-manusia yang memiliki keahliah berbeda tersebut dapat dikelompokkan untuk memecahkan masalah teknis yang ada.
·         Divisi fungsi onal yang bersangkutan bisa jadi basis bagi kelangsungan teknologi bila para personel keluar dari proyek atau organisasi induk.
·         Divisi fungsional mempunyai jalur-jalur karir kedepan yang baik bagi mereka yang mempunyai keahlian tertentu.
Berikut adalah kekurangannya :
·         Dalam proyek yang diorganisasi secara fungsional ini tidak ada individu yang diberi tanggung jawab  penuh untuk mengurus proyek.
·         Klien tidak menjadi perhatian utama dari aktivitas yang dilakukan orang-orang yang terlibat proyek.
·         Divisi fungsional cenderung berorientasi pada aktivitas- aktivitas khusus yang sesuai dengan fungsinya.
·         Motivasi orang yang ditugaskan ke proyek cenderung lemah. Proyek bukan merupakan minat utama dan bukan mainstream bagi anggota.
·         Penyusunan organisasi seperti ini tidak memberi kan pendekatan yang holistik terhadap proyek. Proyek yang komplek secara teknis tidak dapat dikerjakan secara baik tanpa totalitas.

b)           Organisasi Proyek Murni
Organisasi ini terisah dari Induknya, dan meakukan pengembangan di luar dari sub-kontraktor dan supplier serta tidak bisa dikendalikan dalam suatu organisasi Induk. Dan juga memiliki kelebihan dan kekurangan.

c)            Organisasi Matriks
Organisasi ini menggabungkan dari kelebihan organisasi fungsional dan organisasi proyek murni, untuk menghidari kelemahan-kelemahan yang ada maka dikembangkanlah dan muncul Organisasi Matriks. Organisasi Matrik ini melekat dengan induknya.

d)           Memilih Bentuk Organisasi
Memilih bentuk organisasi memiliki kriteria-kriteria sebagai berikut :
·         Frekuensi adanya proyek baru.
·         Berapa lama proyek berlangsung.
·         Ukuran proyek.
·         Kompleksitas hubungan.

3.     Tim Proyek
Pengertian Tim proyek sendiri adalah semua anggota-anggota yang tergabung dalam organisasi dalam suatu Proyek. Memiliki 2 personil fungsional dan Personil inti.

a)           Manajer proyek
Peran manajer proyek sangat pengting, karena jika tidak ada MP ini Proyek yang dilaksanakan tidak akan berjalan/berlangsung serta MPlah yang bertanggung jawab dalam Proyek tersebut.

b)           Kompetensi dan Orientasi Manajer Proyek
Penting sekali bagi Manajer proyek yang memiliki kompetensi dibidangnya serta berorientasi dalam bidangnya. MP memiliki kemampuan teknis harus komplek untuk mengembangkan produk dalam proyeknya.

c)            Anggota Tim Proyek
Anggota Tim proyeknya terdiri dari :
·           Administrasi Kontrak
·           Kontrol Proyek
·           Akuntan Proyek
·           Customer Liason
·           Kordinator Produksi
·           Manajer Lapangan
·           Quality Assurance Supervisor

Sumber : E-Book Manajemen Proyek : Konsep dan 



Terima kasih yaaa sudah mampir dan baca-baca di blog saya. Semoga bermanfaat dan
jangan lupa klik Follow blog ini atau Share ke link yang sudah tersedia serta klik G+
nya. 

Terima Kasih sekali lagi ^_^